Proses demokratisasi suatu bangsa tidak muncul begitu saja, tetapi membutuhkan suatu proses panjang yang tentu saja mebutuhkan waktu yang lama. Indonesia sebagai salah satu negara penganut demokrasi yang dalam hal ini kita sebut demokrasi Pancasila tentu perlu terus untuk berbenah dan menanamkan nilai-nilai demokrasi sejak dini dengan harapan bahwa generasi penerus bangsa ini akan tetap menghargai dan menerapkan nilai-nilai demokrasi dalam kehidupan mereka di masa yang akan datang.
Sejalan dengan hal tersebut, maka OSIS SMP Negeri 1 Palu sebagai satu-satunya organisasi siswa pada sekolah tersebut memprogramkan pembelajaran penanaman nilai-nilai demokratisasi melalui suatu “pesta demokrasi” yang disebut pemilihan pengurus OSIS periode 2012-2013. Proses pemilihan Ketua dan Wakil Ketua OSIS tahun ini dikemas sedemikian rupa sehingga menyerupai pemilihan presiden dan wakil presiden atau Pemilukada yang telah dilakukan di negeri ini. Pasangan calon ketua dan wakil ketua diberi kesempatan untuk menyampaikan visi dan misi mereka di depan khalayak pemilihnya. Selain itu, mereka juga diberikan kebebasan untuk berkampanye sesuai dengan kreativitas masing-masing kandidat. Hal tersebut menambah semaraknya pemilihan pengurus OSIS SMP 1 Palu tahun 2012 ini.
Kelengkapan pendukung hajatan ini juga disiapkan dan didekorasi sebagaimana layaknya proses pemilihan presiden, gubernur, dan atau bupati/ walikota. Mulai dari penyiapan bilik suara, kotak suara, hingga model TPS dikemas dengan baik hingga hari “H” pemilihan yang telah disepakati. Dan pesta itupun berlangsung, siswa secara bergiliran menggunakan hak pilihnya, tentu dengan sesuai hati nurani mereka, tanpa adanya intervensi dari pihak-pihak lain.
Sungguh indah dan mengharukan pemandangan ini, tanpa ada riak-riak apalagi politik uang, anak-anak bangsa mempraktekkan proses demokrasi dengan lancar sampai pada proses perhitungan suara. Dalam proses tersebut, secara meyakinkan kandidat nomor urut 2 (dua) yakni Theresia Imaniar N. yang berpasangan dengan Windy Ell Primus mengumpulkan suara terbanyak mengalahkan 4 kandidat lainnya. Hasil ini disambut sukacita oleh seluruh keluarga besar SMP Negeri 1 Palu, tidak ada protes apalagi tawuran para pendukung. Sungguh suatu proses yang dapat dinilai “dewasa” dari anak-anak penerus bangsa ini. Kita berharap, sikap dan perilaku mereka dapat terus dipertahankan hingga suatu saat mereka terjun ke masyarakat untuk menyelami kehidupan demokrasi yang sesungguhnya di level yang lebih tinggi. Semoga.